Minggu, 16 Oktober 2016

Kebaikan di balik CFD

     Surakarta, Minggu 09 Oktober 2016 siswa SPB angkatan 2016 melaksanakan Mocas(Moving Class) ke-3 di CFD Jl. Slamet Riyadi. Pada Mocas ke -3, siswa SPB di beri tugas untuk berwirausaha dengan usaha dari masing masing kelompok. Tujuan dari berwirausaha adalah untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan rasa sosial yang tinggi, sebab keuntungannya akan di berikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam konteks kali ini, Siswa SPB diharapkan mampu membantu "orang -orang yang memiliki hutang", ternyata siswa SPB ini, telah melakukan survey ke pasar, guna mengetahui permasalah yang di hadapi oleh para pedagang, atau lebih spesifik nya "Hutang".
     Salah satu kelompok dari siswa SPB, yakni kelompok "Tari  Tanggai", memaparkan bahwa kegiatan yang dilakukan sangatlah positif dan mampu menumbuhkan rasa simpati terhadap sesama manusia. Kelompok ini berwirausaha dengan cara membuat es buah dan minuman jamu. Mereka tidak tanggung-tanggung membuat nya dengan tangan sendiri, tidak kenal lelah, sebab perjuangan belum tampak sama sekali. Buah yang dijadikan bahan utama dibeli nya di pasar saat maghrib, juga peralatan lainnya, seperti plastik; sedotan; gelas dan masih banyak lagi. Mereka membeli dan membuat H-1 sebelum pelaksanaan kewirausahaan. Pemotongan buah juga dilakukan oleh kelompk tari Tanggai, termasuk anak laki-lakinya.
     Saat hari H tiba kelompok Tari Tanggai, berangkat lebih awal, sebab harus mempersiapkan segala hal, dari wadah;gelas;jamu; es dan berbagai macam peralatan yang lain. Tari Tanggai ini mempersiapkan segalanya dengan sempurna.
Saat tiba di lokasi, yakni CFD
Mereka langsung mempersiapkan semuanya, membuat es buah, menuangkan sirup,susu, ada yang langsung jualan. Mulailah mereka beraksi, untuk menjajakan dagangan tari Tanggai. Dua diantaranya menunggu stand, untuk menukar dagangan yang sudah habis.
     Tari  Tanggai menyusuri jl. Slamet riyadi, sembari menawari setiap orang yang jalan. Mereka tak kenal lelah dan letih, sebab mereka memiliki misi khusus, yakni membuat masyarakat. Walau kaki sudah pegal dan capek, tapi keinginan yang kuat,tidak menggoyahkan semangat tari Tanggai.
     Para akhirnya, kelompok Tari Tanggai tidak mampu menjual semua barang dagangannya. Walau dagangan tidak habis semua, tapi mereka bersyukur mendapat penggalan yang kuat biasa. Menyadari bahwa mencari uang itu tidak mudah, maka mulai sekarang harus mampu menghargai susahnya mencari uang.
      Hal yang paling berkesan adalah ketika kelompk tari Tanggai, memberikan  dagangan dengan gratis kepada mahasiswa UNS. Seperti nya jiwa sosial yang ditanamkan mulai tumbuh di hati siswa siswi SPB, terutama kelompok Tari Tanggai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dibudidayakan Membaca terlebih dulu

Jangan Lupa Komentarnya ya...