Kamis, 29 Juni 2017

Menjadi tak terbatas

Prinsip utama yaaa tetep jadi yang terbaik bagi diri sendiri . Proses belajar memang perlu dan penting, selagi ada kesempatan jangan emggan untuk terus belajar. Terus belajar walau tertatih, terus berjalan walau terseret, tetap tersenyum walau pahit, karena Allah selalu ada buat hamba nya.
Jangan pernah takut sendiri, jangan pernah takut untuk belajar, terus lah mencoba, untuk hal yang luar biasa hebat☃

Mati adalah suatu kepastian, sukses adalah pilihan

Rabu, 28 Juni 2017

Sebuah Kisah Cara Belajar dari kesalahan

Terkadang aku merasa jenuh dengan semua kehidupan ini, tapi apa daya aku sebagai manusia, aku tak bisa berbuat apa apa. Hidup terasa berat, ingin aku mau mengeluhkan segalanya, tapi aku merasa malu jika aku mau mengeluhkan, masalah tidak seberat apa yang mereka pikul, sedang aku sedih gara gara uang saku ku berkurang, dimarahi ayah ibu, masakan ga enak. Hufft betapa masih kecil nya diriku ini, mengeluhkan hal yang tak pantas di keluhkan

Kemaren siang aku baru saja mendapat pelajaran yang berharga, pelajaran hidup yang tak pernah kulupakan.

"Fit nanti tolong antar makanan ayah ke sawah jam  jam 9 yaaa, jangan lupa bawa teh ga**e dan gula"
"Siap yah"
Tut tut tuuut....
Telpon di tutup
"Nduk kita bersih bersih gudang dulu yaaa, sebelum berangkat ke sawah" kata ibu
"Sippp mi, Yukkkkk"
Pagi itu aku dan ibu membersihkan gudang, tapi karena keasyikan dan banyak yang belum terselesaikan kami lupa jam, hingga tiba tiba handphone ibu berdering
..........
      'Disuruh berangkat jam 9, malah jam segini belum berangkat, sebenarnya apa yang sedang kalian lakukan, disini aku menunggu kalian hingga Kelaparan'
........
"Astagfirullah, mi ini ayah sudah sms, ya Allah ini sudah jam berapa?
Ayah sudah marah marah miii"
" ya Allah, ayooo kita siap siap, cepet nduk"
.......
Sesampainya kita di sawah, semua diam
Ayah pun tak mau berbicara sama kita.
Di tanya tidak menjawab satu kalimat apapun
"Yah ini kita sudah membawakan nasi, di makan geh"
.........
Tak ada satu kata pun yang di ucapkan
"Gimana nduk iki, bapak terlanjur marah"
"Iya mii kita harus apa"
Sedih rasanya, saat ayah seperti itu, tapi apa daya, kita yang salah
Sampe malam pun tiba

Tak ada kata yang di ucapkan beliau.
Sedih?

Pasti.

Aku dan umi hanya bisa membisu, membisu dengan semua kejadian yang telah terjadi.
Menyesal?

Ini pasti, tapi percuma kita menyesal, semua sudah terlanjur, waktu tak kan bisa di putar lagi. Kita hanya bisa diam dan merenungi kesalahan ini.

........

Dan pada akhirnya, umi mulai berbicara empat mata dengan ayah, ingin rasanya aku menutup telinga, dan pergi jauh, aku ingin lupa apa yang telah terjadi.

Tepat malam itu, keributan kecil mulai, entah apa yang mereka katakan, aku hanya bisa mendengar sayup sayup, tidak jelas

"Maaf, tadi kami kelawat batas, yang akhir kita lupa, maaf kan kami ya..."
"........, apa yang kamu lakukan tadi tidak benar, bahkan bersih bersih mu tadi tidak akan cukup menebus dosa mu, puasa mu ga berhasil, kamu  mendengarkan apa kata saya, dosa besar......"
Aku tak mau mendengar lagi, kualihkan perhatian ku pada handphone, tak ku sadari, ada rapat online jam 19.30 wib.

Aku ingin pergi, aku ingin menangis, aku...
Aku...
Ya Allah apa yang sedang terjadi
Aku ga sanggup dengan semua ini .
Ingin rasanya ku tak membuka hp, ini sulit bagi ku. Tapi aku harus profesional, aku tak boleh mencampurkan urusan pribadi dengan urusan organisasi. Jadi malam itu aku mengikuti rapat online, walau hanya diam, dan sedikit berkomentar, sembari aku menghapus air mata..

..........

Pagi pun tiba, ku awali pagi ku dengan makan sahur, hati ingin bersujud dan meminta petunjuk, tapi adzan sudah berkumandang

Lekas ku mengambil air wudhu, untuk menunaikan ibadah sholat subuh. 

Tapi....

Sampai detik ini pun ayah ku belum bicara padaku, huffffttt
Aku hanya bisa diam, ketika pertanyaan ku yang panjang, tak sekata pun di jawab oleh beliau.

Aku hanya bisa menunggu dalam diam, aku hanya bisa diam dalam doa, Ya Allah kuat kan aku, ku mohon kembalikan kondisi seperti sedia kala.....

..........

Hidup memang keras kawan, pikirin orang dewasa lebih rumit dari apa yang kita bayangkan, tidak seperti anak kecil yang apabila hari ini bertengkar besok sudah baiikan, tidak seperti itu kawan.

Pikiran orang dewasa lebih rumit dariapada rumus matematika, bahkan permasalahan orang dewasa tidak bisa di selsaikan dengan rumus albert einstein. TIDAK.

Jadi hal yang paling berharga adalah melaksanakan perintah dengan baik dan ikhlas. Entah siapapun oran tersebut, entah status nya apa. Disini peran orang tua sangat penting bagi kehidupan kita,jangan pernah menyepelekan apa yang mereka katakan jika itu benar. Jangan sampai kita pada titik penyesalan kita, jangan sampai kita jatuh pada jurang penyesalan yang dalam.

Ayah sangat berarti bagi kita, beliau yang rela memeras keringat untuk kita. Berapa banyak maaf yang sudah kita ucapkan pada ayah kita?????

Jangan jangan kita meminta hanya saat hari raya idul fitri?

Padahal kesalahan kita sering tidak terhitung dengan angka, tapi kita minta maaf hanya sekali??

Bandingkan, jangan jangan kamu lebih sering minta maaf dengan temen dekat mu daripada dengan ayah mu????

Padahal ayah selalu berkorban demi  kesenangan anak anak nya. Astagfirullah....

Kawan begitu banyak salah kita pada orang tua kitaaa

Mulai lah memaafkan mereka, dan mulai lah hari ini dengan minta maaf..

.......... Dia  ibarat kaca yang berdebu, jangan terlalu lembut membersihkan nya, tapi jangan terlalu keras membersihkan nya
Nanti ia bisa retak dan pecah......

Karanganyar, 29 juni 2017


Janglupa lupa follow instagram @fitrirahmabasariyah